1/01/2016

Janda, Apa Tak Kesepian?

Ya, itu pertanyaan yang (juga) sering dilontarkan kebanyakan orang: "Janda, Apa Tak Kesepian?" Di sini (seperti juga di tulisan-tulisan selanjutnya), dia menjawab pertanyaan itu dengan elegan sekaligus tulus. Kadang, bisa dibilang, jawabannya kelewat blak-blakkan. Ah ...

Janda, Apa Tak Kesepian?

Pertanyaan yang paling sering saya dapatkan kalau ketemu sama teman atau anggota keluarga yang ‘agak’ menyebalkan adalah, “Ya cari pasanganlah, apa ndak kesepian?”.

Tentunya banyak rekan sesama single yang sering ketemu dengan pertanyaan ini. Kadang saya ingin menjawab, “Ah, ngga ya, sibuk-sibuk aja tuh”. Masalahnya, mungkin mereka pikir karena saya tidak mempunyai suami, maka saya kalau weekend suka bengong. Kesepian.

Coba kita tilik kehidupan sehari-hari saya, ya. Senin sampai Jumat saya sibuk kerja. Di kantor memang saya kadang suka merasa sendiri, tapi itu karena posisi saya yang ditaruh di sebuah ruangan, jadi bukan di cubicle yang bisa ngobrol-ngobrol dengan rekanan lain.

Itu pun kadang-kadang saya kerja di workstation, tempat saya interpretasi data-data bawah permukaan dalam rangka mencari minyak dan gas bersama beberapa rekanan saya sambil mendengarkan lagu.

Pulang kerja, saya sudah capek, biasanya ngobrol dengan asisten di rumah dan main dengan anjing-anjing saya. Dua atau kali seminggu saya di gym. Kalau tidak ke gym, saya lebih senang di rumah. Kadang ada yang ngajak makan malam atau nonton.

Kalau weekend, kegiatan rutin adalah belanja mingguan. Kemudian kadang berkunjung ke rumah orangtua, menengok keponakan, ketemu kawan-kawan, nonton DVD, atau ke salon. Dan, minggu pagi ke gym.

Biasanya, akhir pekan lebih sering dipakai untuk mengerjakan hal-hal yang tidak kesampaian di hari kerja, misalnya lihat-lihat tanaman, bersihin mobil, atau membeli barang yang tidak sempat dibeli karena hari kerja biasanya macet.

Dan paling tidak ada saja kawan yang ajak jalan, ngopi, ngobrol atau nonton pameran atau nonton film. Apalagi semenjak ada Facebook, ada aja reuni atau kumpul-kumpul.

Jadi, kalau dibilang kesepian, ya ngga juga ya. Kebetulan saya juga punya hobi yang bisa saya nikmati sendiri dan tidak membutuhkan teman, seperti memotret dan membaca. Atau browsing dan baca email-email pribadi dan membalasnya.

Memang, ada saatnya juga pas sendiri seperti jomblo dan ingin ada kawan untuk ngobrol. Itu biasa saja, semua orang juga begitu. Mungkin ada orang yang bilang kalau ada pasangan ada orang yang bisa selalu diajak ngobrol. Ah, ngga juga.

Saya dulu punya suami, susah juga mau ngobrol. Malah ada resiko ujung-ujungnya malah berantem. Kalau lagi begitu, biasanya saya blogging seperti sekarang ini. Kalau ada teman yang bisa diajak chatting atau ngobrol, ya itu sudah cukup bagi saya.

Kesepian? Orang-orang yang kesepian itu biasanya yang tidak punya banyak kesibukan. Sementara saya cukup lumayan jadwalnya untuk sehari-hari. Mungkin saya juga orang yang banyak maunya (bagus kan, artinya masih hidup) jadi ada saja yang dikerjakan.

Mungkin ya, sebagai janda yang sudah hampir 6 tahun hidup sendiri, saya sudah adaptasi dengan suasana hidup sendiri dan cukup menikmati ke-egoisan saya, alias mengisi waktu saya sendiri. Membuat saya sibuk sendiri.

Sementara saya juga punya kawan-kawan dekat yang rajin mengajak jalan, ngopi atau sekedar kirim BBM nanya, “Lagi ngapain?”. Sebaliknya, saya malah lebih sering merasa kepingin sendiri, apalagi kalau sudah sampai di rumah.

Jadi, memiliki hobby dan kawan-kawan yang baik itu penting supaya pikiran tidak kemana-mana. Apalagi yang punya anak, pastinya banyak acara yang bisa dilakukan bersama anak-anaknya.

Nah, kadang saya suka mikir: iya ya, enak kalau punya anak, ada aja yang diurus dan selalu tidak pernah kesepian. Tapi, anjing-anjing saya juga sudah cukup kok.

Jadi sebenarnya apa sih maksudnya kesepian? Teman tidur? Teman ngobrol? Teman jalan-jalan atau teman kalau mau ke undangan? Teman curhat? Apa saya musti mempunyai status istri untuk mempunyai segala teman-teman itu?

Hmmmh, rasanya ngga juga ya…

(Origin: Janda Kaya)

Anda juga bisa menuliskan dan berbagi dengan seluruh sahabat pembaca "TJanda". Menulislah sekarang dan kirimkan melalui halaman Kontak.

This Is The Oldest Page